KicauanRakyat – Bertanding di Jangchung Gymnasium, Seoul, Pink Spiders menang 3-0 (25-20, 25-19, 26-24) atas GS Caltex Seoul KIXX, Jumat (2/2/2024).
Hasil ini melanjutkan catatan positif Pink Spiders saat melawan Hi-Pass di Gimcheon Indoor Gymnasium, Selasa (30/1/2024)/ Pink Spiders menang dengan skor 3-0 (25-22, 28-26, 25-19).
Kehadiran rival baru Megawati Hangestri Pertiwi, Willow Johnson, yang debut pada putaran kelima kembali memberi kontribusi besar bagi tim.
Johnson mencetak 19 poin. Legenda Korsel, Kim Yeon-kyung juga tampil bagus dengan menyumbang 15 poin, diikuti Reina Tokoku yang juga membukukan 15 angka.
Tambahan 15 poin itu membuat Kim kini mengoleksi 552 poin, menjauhi perolehan Megawati yang mengumpulkan 528 poin.
Di balik kesuksesan tim, Johnson menunjukkan sisi lain dengan rekan setimnya, Tokoku.
Keduanya menyatakan kepuasan terhadap keberadaan satu sama lain. Selain chemistry selama pertandingan, mereka juga pemikiran yang sama sebagai sesama pemain asing tim.
Johnson dan Tokoku bertemu setelah pertandingan dan tidak bisa berhenti tertawa. Mereka bertukar cerita dan bercanda dengan ramah.
Ketika ditanya apa pengaruh kehadiran satu sama lain, kedua pemain menyebutkan kontribusi satu sama lain.
“Kehadiran satu blocker berdampak besar terhadap serangan. Setelah Willow ada di sana, blocker lawan menyadarinya, jadi saya merasa serangan saya menjadi lebih mudah,” ucap Tokoku.
Hal yang sama juga terjadi pada Johnson. Mengenai alasan mengapa ada banyak serangan bola menyilang dibandingkan gim sebelumnya, Johnson mengatakan kerjasama trio Spiders membuat lawan gagal meredam serangan.
“Berkat Raina dan Kim Yeon-kyung, ada banyak kasus di mana hanya ada satu orang yang memblokir. Jadi area utama sangat kosong, dan mudah untuk menyerang disana,” tutur Johnson.
“Kalau garis lurusnya kosong, saya pasti pilih arah itu,” ucapnya mengakui kehadiran rekan satu timnya.
Berbicara tentang pelatih Marcello Abondanza yang penuh semangat, mereka tampak saling berempati.
“Pelatih Abondanza masih menyulitkan dirinya saja, Sejujurnya, sulit untuk beradaptasi. Tetapi, mau bagaiman lagi,” aku Tokoku sambil tertawa.
“Bukannya saya tidak menyukainya (pelatih) sama sekali. Tapi karena cara bicaranya, terkadang dia muncul dalam mimpi saya,” ujar pemain blasteran Ghana-Jepang itu.
Willow Johnson juga bersimpati dengan hal ini sampai batas tertentu.
“Saya bertemu dengan pelatih dengan kepribadian serupa ketika saya berada di AS dan juga pada musim pertama Liga Turki. Jadi saya akrab dengannya. Tetapi, terkadang saya merasa aneh,” ujarnya.
“Tetap saja, saya bisa mengerti karena dia ingin kami menang dan dia mengatakannya untuk para pemain.”
Hal ini tidak hanya berlaku pada permainan bola voli, namun juga dalam kehidupan sehari-hari.
Raina Tokoku memuji perubahan Willow Johnson setelah bergabung dengan tim.
“Kehidupan sehari-hari (Willow) selalu cerah dan positif, jadi saya menyukai cara dia bergaul dengan semua orang.”
Willow akan memainkan pertandingan kandang pertamanya bersama Pink Spiders pada Kamis (8/2/2024) melawan tim Megawati, Daejeon JungKwanjang Red Sparks yang sedang bersemangat akhir-akhir ini.
Johnson mengatakan dia ingin berada bersama penonton (rumah) yang penuh sesak di stadion rumahnya.
Dengan Tokoku di sisinya, di mana segala sesuatunya baru, Johnson selalu cemerlang bahkan di lapangan.