KicauanRakyat – Dalam tiga pertandingan sejak fase grup, dia bertugas jadi penyerang tunggal dan melepaskan posisi aslinya sebagai winger.
Memang dia gagal mencetak gol tetapi di posisi barunya ini Rafael cukup aktif memberikan pressing pada lini pertahanan lawan.
Dengan fisik dan motivasi tinggi, beberapa kali aksinya sukses memberikan hasil positif.
Salah satunya adalah penalti krusial saat melawan Vietnam yang membawa Indonesia mengunci tiga poin untuk lolos ke babak 16 besar.
Rafael Struick menjelaskan sebenarnya butuh waktu untuk beradaptasi di posisi barunya tersebut.
Namun, saat ini dia sudah mulai terbiasa di posisi tersebut.
“Sejatinya saya adalah pemain sayap.”
Eksperimen yang dilakukan Shin Tae-yong untuk pemain muda ADO Den Haag tersebut sebenarnya tidak singkat.
Struick sudah menjadi penyerang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Filipina pada bulan November tahun lalu.
Sejak saat itu tugas striker selalu dia pegang termasuk dalam laga uji coba melawan Libya.
Kondisi ini sebenarnya berbanding lurus dengan penampilan Struick di ADO U-21.
Sebelum bergabung ke pemusatan latihan jelang Piala Asia 2023, dia sukses mencetak tiga gol dari tiga laga dan sudah promosi ke tim senior ADO.
Pemain berusia 20 tahun ini juga mengapresiasi keberanian Shin Tae-yong terkait eksperimen posisi yang dilakukan.
Dia juga semakin termotivasi dengan posisi barunya tersebut di Skuad Garuda.
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung lama karena Indonesia memang sedang mengalami krisis striker tajam sejak lama.
Struick berjanji akan berusaha maksimal saat diberi kesempatan di Timnas termasuk menjadi andalan di lini depan.
“Saya sangat mengapresiasi kepercayaan pelatih kepada saya.”
“Saya terus belajar di posisi itu agar bisa selalu memberikan 100 persen kemampuan,” pungkasnya.